Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal Universitas Telkom - Pengembangan E-Stunting Detection Sebagai Pencegahan Stunting di Posyandu Melati 8 Sukabirus, CIteureup, Dayeuhkolot, Bandung

Stunting adalah satu masalah yang dialami sebagian para balita di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi balita stunting sebesar 30.8%, dimana dari 34 provinsi hanya ada dua provinsi yang jumlahnya di bawah 20% (berdasarkan batas angka stunting dari organisasi WHO). Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa kebijakan kesehatan, yang salah satunya adalah melalui Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024. Namun, kesuksesan upaya pemerintah ini terkendala oleh beberapa faktor, antara lain belum efektifnya program pencegahan stunting, keterbatasan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan program, dan masih minimnya kampanye dan diseminasi terkait stunting serta upaya pencegahannya. 

Demi kepentingan Stranas Stunting, pemerintah tengah menyusun dan melibatkan semua pihak termasuk akademisi, organisasi profesi, dunia usaha dan mitra pembangunan. Tujuan Stranas Stunting ini diutamakan dalam kegiatan-kegiatan prioritas, terutama meningkatkan cakupan layanan pada rumah tangga 1000 HPK (ibu hamil dan anak usia 0-24 bulan). Untuk mensukseskan Stranas tersebut, peningkatan layanan ini dapat dilakukan melalui lini paling bawah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, yaitu melalui para kader Posyandu yang terdapat di setiap Rukun Warga. 

Posyandu Melati 8 Sukabirus Desa Citeurep, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat merupakan salah satu Posyandu yang juga mengalami kesulitan dalam pelaksanaan program pemerintah tersebut. Dalam penyelenggaraannya, sarana penunjang dalam pemantauan kader dan edukasi tentang deteksi dini dan pencegahan stunting masih terbatas. Kendala dalam pengukuran tinggi badan anak serta minimnya atau tidak adanya fasilitas dalam memonitoring kondisi tumbuh kembang anak, serta tidak adanya media pendukung dalam menyampaikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengakibatkan program pencegahan stunting menjadi sangat lambat sehingga tidak terlaksana dengan baik. 

Dari permasalahan tersebut, maka salah satu inovasi yang diimplementasikan pada program Pengabdian Masyarakat (PKM) Universitas Telkom adalah membuat teknologi tepat guna (TTG) untuk membantu memantau dan mendeteksi kondisi stunting pada anak agar bersifat lebih efektif, efisien, akurat, dan nyaman dirasakan oleh anak serta mudah digunakan oleh kader Posyandu. Selain itu, media pencatatan data sebagai langkah monitoring perkembangan tumbuh kembang anak juga perlu disediakan untuk kemudahan kinerja kader Posyandu dan membantu teknis pelaporan data. Media edukasi pun tidak kalah penting perannya dalam menumbuhkan kesadaran dan memberikan informasi lengkap kepada masyarakat yang dilakukan oleh kader Posyandu, salah satunya adalah dengan penulisan buku ini. Dengan demikian, sangat diharapkan kegiatan ini dapat membantu mensukseskan pelaksanaan program Stranas Stunting yang digalakkan oleh pemerintah, terutama implementasi yang dilakukan oleh kader Posyandu Melati 8 Sukabirus Desa Citeurep, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan pemanfaatan media penunjang berbasis teknologi untuk kemudahan.


Komentar

Postingan Populer