Perkataan Adalah Doa #RamadhanDay2
Mungkin sudah banyak orang yang mengetahui bahwa perkataan adalah doa. Saya juga sudah mengetahui hal tersebut sejak lama. Namun, kadang saya lalai, dan tidak menjaga perkataan saya. Nyatanya banyak perkataan-perkataan yang berubah menjadi kenyataan.
Wallahualam A'lam Bish-Shawabi..
Saya ingat sekali, waktu saya masih kecil, saya lupa umur berapa, yang jelas adik saya masih sangat kecil. Saya, Kakak, Adik dan Ibu saya liburan ke rumah Nenek saya di Klaten. Suatu hari, kami hendak pergi ke suatu tempat. Kami berempat pergi menggunakan sepeda. Adik saya paling depan di kursi bayi, Ibu saya yang mengendarai sepeda, kemudian saya dan kakak saya berada di kursi belakang. Ketika diperjalanan, saya tidak tahu dapat pikiran apa, saya hanya meracau. Saya bilang ada ular di kamar mandi nenek saya dan adik saya jatuh. Dan, apa yang terjadi. Semua itu terjadi. Astaghfirullah~
Adik saya jatuh dari sepeda ketika jalanan yang kami lewati penuh batu. Kepala adik saya berdarah. Saya hanya bisa menangis saat itu. Kemudian, ketika sampai rumah nenek saya, di bak kamar mandi ada ular. Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.. Saat itu saya merasa sangat bersalah sekali. Saya merasa semua hal yang sudah terjadi adalah kesalahan saya karena sudah meracau tak tentu arah. Sejak saat itu saya berusaha untuk menjaga kata-kata yang keluar dari mulut saya. Namun, nyatanya seringkali saya lalai. Seperti tahun lalu, saya bilang tahun ini saya akan keluar dari tempat saya menjemput rezeki saya. Dan nyatanya hal tersebut terbayar tunai. Mulai tanggal 30 Juni nanti saya diminta untuk memcari tempat berteduh yang lain untuk menjemput rezeki saya.
Ya, dari saat itu saya makin yakin, bahwa perkataan adalah doa. Jagalah perkataan kita. Berkatalah yang baik-baik saja. Jangan sampai kita menyesal karena perkataan buruk kita menjadi nyata.
Mari Berusaha!
Komentar