Beri Aku Ruang Sendiri
"Hai, lagi di mana?"
"Sama siapa?"
3 jam kemudian...
"Halo, masih di Kota Tua?"
"Masih sama si A?"
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Familiar nggak gaes sama percakapan semacam itu, hehee... Buat kamu-kamu yang memiliki pasangan mungkin sering banget ya ada percakapan semacam ini :P Eh, nggak cuma yang punya pasangan sih, kadang ortu atau temen ada juga sih yang sering nanyain kayak gini :v
Kalau kamu rasanya seneng atau risih sih kalau keseringan dapat pertanyaan semacam itu? :v
Hmm.. Kadang ada yang seneng karena merasa diperhatikan, tapi ada juga lho yang jadi males kalau keseringan ditanyain kayak gini. Malahan kadang bikin jengkel yang nanyain dan yang ditanyain. Pihak yang nanyain capek nanyain, was-was, kesel nggak dibales, trus pihak yang ditanya capek ditanyain, males bales, dan males nanggapin. Akhirnya malah nggak ketemu komunikasi kedua belah pihak :(
Nggak tahu ini kebetulan atau memang sudah jalannya, pagi ini mendapatkan tiga hal menyadarkan diri untuk memberikan ruang bagi diri sendiri maupun pasangan ataupun orang lain. Memberikan ruang pribadi orang lain, nggak harus setiap saat ditanya dan dipikirkan keberadaannya. Nah, tiga hal yang tadi itu antara lain:
- Vlognya Paul yang ada di channelnya Gitasav
Jadi, sebenernya di vlog ini, Paul memberikan opininya tentang pernikahan. Setelah, sebelumnya Gitasav yang memberikan opininya. Nah, yang membuat saya berpikir untuk memberikan ruang sendiri kepada pasangan adalah ketika Paul mengatakan perlunya private life dalam pernikahan. Yass, jadi ingat salah satu scene di drakor yang sempat saya tonton, dalam scene itu sang artis menceritakan sebuah buku yang isinya tentang seorang istri yang menginginkan ruang sendiri, bahkan sampai harus menyewa kamar di tempat lain. Hmm... Jadi, sepertinya memang perlu ada saatnya kita memberikan space. Tidak hanya memberikan ding, tapi saling memberikan space.
-Lagu Ruang Sendiri-nya Tulus
Tadi pagi entah kenapa lagi pingin mendengarkan lagunya Tulus. Trus salah satu lagu yang didengerin adalah lagu Ruang Sendiri. Bagi yang belum tahu lagunya, bisa cek cek di bawah ini yow..
Tulus berhasil bernyanyi, bercerita, sambil mengingatkan bahwa kita perlu ruang sendiri. Kita perlu menikmati sepi sampai kita merasa rindu. Misalnya, kalau kita jauh dengan orang tua, kita jadi bisa merasa rindu dengan orang tua, merasa lebih menghargai setiap telpon dari orang tua :") Ya, bener banget sih, kalau orang itu selalu ada, selalu bersama, kita mungkin nggak pernah merasa sebenarnya seberapa besar rasa yang kita punya. Dan dengan ini, saya jadi makin sadar untuk berusaha memberikan space, bagi siapapun.
-Cerita dari Orang Paris
Dan yang terakhir, tadi pagi baru dengar cerita dari orang Paris mengenai bagaimana orang Paris berhubungan dengan pasangannya. Cara mereka berkomunikasi tidak seintens seperti kebiasaan kita-kita di sini. Mereka selalu berusaha memberikan ruang kepada pasangannya. Namun, mereka akan selalu memberikan kabar, menceritakan apa yang terjadi di hari itu dalam bentuk narasi. Jadi, lebih seperti cerita lah, daripada seperti menjawab orang yang sedang diinterogasi.
Nah, dari tiga hal tadi lah, saya jadi mengintropeksi diri, berusaha merombak kembali bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana berhubungan dengan orang lain. Kita tidak harus selalu intens berkomunikasi, sampai kita menyisihkan hal-hal utama yang menjadi tanggung jawab kita. Kalau kita selalu bertanggung jawab, percaya satu sama lain, dan saling menjaga (tidak 'cheating' misalnya), tidak mengapa kita memberikan ruang bagi pasangan kita. Dan tentu saja, harus memiliki kualitas komunikasi yang baik di saat kita memang waktunya berkomunikasi. Jadi, dengan begini rasanya akan lebih nyaman dan semakin menyenangkan. Karena kita merasa kita butuh dan menghargai setiap komunikasi yang dilakukan, maka hubungan kita bisa menjadi lebih baik dan erat. Kadang, memang tidak selalu kuantitas, namun kualitas yang dibutuhkan.
Beri aku ruang sendiri, please . . . .
Komentar